Program Bina Anaprasa (BA)
Dirintis pada tahun
1979 oleh Prof. DR. M. Haryono Sudigdomarto di Jawa Timur, konsep BA
mengangkat potensi keluarga dan masyarakat untuk mengembangkan
pendidikan pra sekolah (3 – 6 tahun) yang memberikan wadah tumbuh
kembang bagi anak sehingga menjadi anak yang sehat, cerdas, ceria,
kreatif, dan berbudi pekerti tinggi. Pada saat yang sama, BA juga
menjangkau orangtua dalam bidang KB, kesehatan reproduksi, kesehatan
diri, kebersihan lingkungan, hingga peningkatan ekonomi keluarga.
Melalui program ini PKBI mengajak
masyarakat untuk menganalisa kebutuhan mereka dalam hal kesehatan
reproduksi yang entry point-nya pendidikan usia dini bagi anak-anak dan
pendidikan kesehatan bagi ibu atau orang tua. Masyarakat diharapkan
menyediakan tempat untuk sekolah dan tenaga pengajar serta mengelola
program. Saat ini program ini tersebar di 41 sekolah di Bengkulu DKI
Jakarta , Jawa Timur , Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah , Sulawesi
Selatan dan Nusa Tenggara Barat.
Selain itu PKBI juga mengembangkan
Program Pendidikan Kecakapan Sosial Anak usia 4-6 tahun untuk
Meningkatkan Kecakapan Sosial dan Emosi Anak dan Mencegah Kekerasan
Seksual terhadap Anak. Melalui program ini PKBI telah mengembangkan
media-media pendidikan penunjang seperti boneka yang bisa melahirkan ,
buku cerita seperti “Tubuhku” untuk anak-anak dan buku pedoman bagi
orang tua dan guru.
Pusat Informasi dan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja (PIPR / Youth Center)
Kegiatan yang dilakukan oleh Youth Center antara lain :
- penyebaran informasi bagi remaja di sekolah dan luar sekolah termasuk pesantren
- training tentang kesehatan dan hak-hak seksual serta reproduksi remaja untuk peer educator, konselor, wartawan, orangtua, tokoh masyarakat dan guru
- seminar, panel diskusi, diskusi kelompok, konseling (tatap muka, surat, email, telepon), radio program, surat kabar, pelayanan medis, on the spot clinic
- serta melakukan advokasi kaitannya dengan isu Kesehatan Reproduksi Remaja
Prinsip program remaja di PKBI antara lain :
- Remaja berhak mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan reproduksi yang lengkap dan tepat sesuai dengan kebutuhan mereka
- Remaja berhak dilibatkan dalam pelaksanaan program, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi
- Remaja perlu memiliki sikap dan perilaku yang sehat dan bertanggung jawab berkenaan dengan kesehatan reproduksinya
- Pendekatan yang dilakukan Youth Center adalah dari, untuk dan oleh remaja. PKBI secara rutin merekrut remaja untuk diseleksi dan dilatih menjadi peer educator atau peer counselors. Youth Center ini sepenuhnya dikelola oleh remaja.
Saat ini PKBI memiliki 28 Youth Center
yang tersebar di 24 propinsi di seluruh Indonesia, yaitu DI Aceh,
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu,
Lampung, Riau, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa
Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat,
Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi
Selatan, Sulawesi Utara, Sulwesi Tengah, dan Papua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar